UMKM Surakarta Siap Manfaatkan PEPARNAS XVII untuk Peningkatan Penjualan

Ngode.id – Nining, seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berusia 52 tahun yang mengelola bisnis fesyen batik bernama Marin Laweyan, menyatakan optimisme tinggi terhadap dampak positif yang dapat dihasilkan dari ajang PEPARNAS XVII. Nining percaya bahwa event ini dapat mendorong penjualan batik lokal, terutama menjelang penutupan acara.
“Kami berharap acara-acara seperti PEPARNAS sering digelar. Ini berpengaruh besar. Penjualan batik bisa meningkat dibandingkan hari-hari biasa,” ungkap Nining.
Dia menambahkan bahwa sejumlah kontingen dan atlet PEPARNAS XVII telah melirik koleksi batik yang mereka tawarkan, meskipun banyak yang masih terfokus pada kompetisi yang sedang berlangsung.
“Mungkin mereka (atlet dan panitia) akan lebih tertarik berbelanja setelah pertandingan selesai. Saya yakin sih, penjualan akan meningkat, terutama menjelang penutupan acara,” sambungnya.
Pengalaman Nining saat Piala Dunia U17 2023 menjadi acuan optimisme bagi dirinya. Dalam event tersebut, penjualan batiknya meningkat signifikan menjelang akhir acara, dan dia berharap PEPARNAS XVII akan memberikan dampak serupa bagi kerajinan lokal.
Dari sisi pelaku UMKM lainnya, Wulan dari brand Dagoer Production mengungkapkan bahwa mereka telah meraup omzet sebesar Rp30 juta selama berlangsungnya PEPARNAS 2024. Wulan menjelaskan bahwa bantuan fasilitas dari pemerintah dan pihak terkait dalam ajang tersebut sangat membantu.
“Kegiatan ini memungkinkan kami untuk lebih memperkenalkan berbagai produk, seperti kaus, jaket, dan tas. Ini meningkatkan omzet penjualan,” ujarnya.
Keberhasilan ini diperkuat oleh kebijakan bebas biaya partisipasi bagi para pelaku UMKM. Wulan menambahkan bahwa kebijakan tersebut secara tidak langsung membantu perkembangan dan peningkatan kelas UMKM.
Ichsan dari Asmoro Batik juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah selama PEPARNAS 2024. “Dengan adanya PEPARNAS, UMKM merasa sangat terbantu. Kami tidak dikenakan biaya untuk berpartisipasi di sini, dan saya memperkirakan omzet kami akan naik selama pelaksanaan event ini,” jelasnya.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surakarta, Dhoni Widianto, menyatakan keyakinan bahwa ajang olahraga terbesar untuk penyandang disabilitas ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“PEPARNAS XVI memiliki visi besar dalam pemberdayaan ekonomi, salah satunya dengan melibatkan pelaku UMKM di berbagai venue. Ini menjadi peluang emas bagi mereka untuk memanfaatkan momen ini,” ujar Dhoni, yang juga menambahkan bahwa acara ini akan meningkatkan okupansi hotel serta sektor kuliner dan pariwisata di Surakarta.
PEPARNAS XVI dilaksanakan mulai 6 hingga 13 Oktober 2024, mempertandingkan 20 cabang olahraga yang diikuti oleh 4.625 atlet dan ofisial di empat lokasi, yaitu Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sukoharjo.
Gelaran ini diharapkan tidak hanya meramaikan dunia olahraga di Surakarta, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pemberdayaan UMKM, peningkatan pariwisata, dan memperkuat citra positif Surakarta sebagai kota yang inklusif dan mendukung kemajuan ekonomi berbasis masyarakat.
Dengan dukungan pemerintah dan antusiasme masyarakat lokal, PEPARNAS XVI diharapkan menjadi momentum strategis untuk memajukan perekonomian daerah sekaligus menjadikan Surakarta sebagai tuan rumah yang sukses dalam menyelenggarakan ajang nasional.